Selasa, 08 November 2016

Polisi Segera Usut Provokator Demo 411



JAKARTA, KOMPAS.com
 - Polri menyelidiki informasi intelejen yang menyebut aksi unjuk rasa 4 November di Istana yang berujung pada kerusuhan, ditunggangi aktor-aktor politik.
"Itu menjadi bagian yang kami cermati dan selidiki," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Boy Rafli Amar di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (5/11/2016).
Boy memastikan, informasi tersebut memang berasal dari sumber intelejen. Namun, ia menolak menyebutkan apakah informasi itu berasal dari intelejen Polri atau lembaga negara lain.
"Yang jelas itu bagian dari kegiatan-kegiatan deteksi dini dan intelejen yang dilaksanakan. Tentu aparat dapat mencermati aktivitas itu," ujar Boy.
Boy belum bisa menjelaskan lebih rinci bagaimanya proses penyelidikan yang akan digelar. Termasuk soal kemungkinan Polrimemeriksa sejumlah politikus yang terlibat di dalam aksi unjuk rasa itu.
"Saat ini belum ada hal-hal yang mengarah ke situ. Itu masih sumir untuk saya katakan. Tapi yang jelas itu baru dari kegiatan yang akan kami selidiki," ujar Boy.
Sehingga, Boy minta publik bersabar menunggu proses penyelidikan tersebut.
Sebelumnya, aksi unjuk rasa menuntut proses hukum atas Basuki Tjahaja Purnama dalam perkara dugaan penodaan agama di depan Istana Presiden, Jumat kemarin.
Unjuk rasa itu kemudian berujung kerusuhan yang mengakibatkan 21 kendaraan, baik milik TNI-Polri atau umum dirusak. Tiga unit kendaraan bahkan hangus dibakar.
Akibat kerusuhan itu, sebanyak 10 orang demonstran ditangkap dan diperiksa. Namun, sejauh ini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.
Sementara itu, demonstran yang mengalami luka berjumlah 250 orang. Selain itu, 79 personel Polri,  15 masyarakat umum, 5 personel TNI, dan satu personel pemadam kebakaran juga terluga.
Presiden Joko Widodo, dalam pidatonya, menuding terdapat aktor politik yang menunggangi aksi unjuk rasa itu.
"Kita menyesalkan kejadian ba'da Isya yang harusnya sudah bubar tapi menjadi rusuh. Dan ini sudah ditunggangi aktor-aktor politik yang memanfaatkan situasi," kata Jokowi dalam jumpa pers usai rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (5/11/2016) pukul 00.10 WIB.

0 komentar:

Posting Komentar